Kinerja Mentereng, Sumber Global Energy (SGER) Revisi Target Pendapatan
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesta berkah batubara juga dirasakan oleh PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). Emiten yang bergerak di bidang trading batubara ini berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang Sembilan bulan pertama 2022. Per kuartal III-2022, pendapatan SGER melesat 234% menjadi Rp 7,48 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan SGER hanya Rp 2,23 triliun.
Naiknya pendapatan SGER bertranslasi pada kenaikan laba bersih. Per kuartal III-2022, laba bersih SGER naik 851% menjadi Rp 709,90 miliar. Pada periode yang sama di 2021, laba bersih SGER kala itu hanya sebesar Rp 74,63 miliar.
Direktur Utama PT Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, kenaikan penjualan SGER didorong terutama dari kenaikan segmen penjualan batubara, baik dalam hal kenaikan volume dan harga.
Per September 2022, volume penjualan batubara SGER naik 195% menjadi 5,7 juta ton dibanding dari periode per akhir September 2021 yang hanya sebanyak 1,9 juta metrik ton. Kinerja SGER juga didorong dengan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang lebih tinggi sekitar 11% dari periode sebelumnya.
Adapun SGER menjual sebagian besar batubaranya ke pasar ekspor, yakni sebesar 95% dari total penjualan. Negara yang menjadi tujuan ekspor diantaranya India, China, Vietnam, dan Malaysia. Realisasi penjualan ekspor naik 217% secara year-on-year (YoY).
Sisanya sekitar 5% dijual ke pasar domestik. Volume penjualan lokal juga naik 27% secara YoY. Sehingga total pendapatan dari penjualan batubara naik 227% menjadi Rp 7,3 triliun per akhir September 2022.
Di sisi lain, SGER juga kecipratan untung dari komoditas nikel. Welly menyebut, mulai tahun 2022 ini SGER (melalui anak usaha) sudah mulai membukukan pendapatan di luar batu bara, yaitu dari perdagangan nikel. Per akhir September 2022, SGER membukukan pendapatan dari penjualan nikel sebesar Rp 46,8 miliar melalui anak usahanya, PT Sumber Mineral Global Abadi.
SGER juga mengantongi pendapatan dari segmen jasa kontraktor senilai Rp 40,9 miliar.
“Diharapkan pendapatan dari komoditas selain batu baru ini juga bisa bertumbuh dengan baik,” kata Welly kepada Kontan.co.id.
Menimbang kinerja yang moncer, SGER merevisi naik target pendapatan pada periode 2022 menjadi Rp 10 triliun. Sebab, target pendapatan Rp 5 triliun yang dipasang SGER sudah melampaui target. Adapun proyeksi volume penjualan untuk periode 2022 sebanyak 8 juta ton dibanding realisasi volume penjualan 3,9 juta ton batubara pada periode 2021.
Welly mengaku, sejauh ini SGER belum memproyeksikan volume penjualan tahun depan.
“Namun kami menargetkan volume penjualan untuk 2023 bisa tumbuh di atas 10%,” pungkas dia.
Toh, SGER optimistis pasar batubara masih cerah. SGER memperkirakan harga batubara di akhir tahun ini dan awal tahun depan akan berkisar di harga saat ini. Permintaan masih cukup kuat mengingat negara-negara di belahan utara sedang mengalami musim dingin.
Sumber : Kinerja Mentereng, Sumber Global Energy (SGER) Revisi Target Pendapatan (kontan.co.id)